Tulisan 4 Pengantar Binis
NAMA : MUHAMMAD
NUR ALFIE (24215711)
KELAS : 1EB19
BISNIS TERNAK AYAM BROILER
PENDAHULUAN
Pertumbuhan
manusia sekarang semakin meningkat sehingga menyebabkan peningkatan pula
pada kebutuhan pangan hewani maupun nabati. Namun, kebanyakan dari masyarakat
lebih banyak mengkonsumsi pangan yang bersumber dari hewan. Peningkatan
kebutuhan pangan tersebut dipengaruhi oleh pendapatan dan tingginya kesadaran
akan perlunya gizi bagi ternak. Tingkat konsumsi ayam potong di Indonesia sudah
cukup tinggi, Hal ini bisa dilihat dari banyaknya daerah-daerah pasar yang menjual
ayam pedaging siap konsumsi dan rumah makan siap saji yang menyediakan
menunya berupa makanan yang terbuat dari daging ayam ataupun makanan olahan
dari daging ayam itu sendiri.
Tingginya
tingkat konsumsi daging ayam ini dapat dijadikan peluang besar untuk memelihara
dan memasarkan daging ayam potong siap konsumsi dengan pengawasan kualitas yang
terkontrol. Pengembangan jenis pedaging memiliki keunggulan produk daging
relatif tinggi dibandingkan dengan jenis ayam lokal.
Maka dari
itu, disini saya akan membahas tentang usaha bisnis pertenakan ayam. Semoga
bermanfaat bagi para pembaca.
ISI
Daging ayam
merupakan daging favorit di negara kita. Hampir 100% orang Indonesia suka makan
daging ayam, maka dari itu merupakan peluang yang sangat bagus berbisnis ternak
ayam potong. Dulu pada waktu flu burung melanda dunia, bisnis ini menjadi
hancur. Sebab tidak ada yang berani makan daging ayam, sehingga banyak para
peternak yang gulung tikar. Sekarang berhubung issu flu burung sudah tidak ada,
kesempatan memulai bisnis ini menjadi bagus. Saatnya sekarang ini untuk memulai
mumpung masi banyak kandang-kandang bekas yang sudah tidak dipakai oleh
pemiliknya untuk dibeli dengan harga murah dibandingkan dengan membuat kandang
baru yang tentu lebih mahal. Usaha ini biasanya dilakukan dengan sistem kerja
sama dengan peternak pembibitan ayam potong. Sehingga anda tidak perlu
repot-repot menyadiakan bibit, pakan dan obat-obatan, karena semua telah
disiapkan oleh peternak pembibitan tadi. Dengan sistem kerja sama ini anda hanya
menyiapkan kandang beserta alat-alat untuk pemeliharaan ayam potong dengan
sistem bagi hasil 50%.
Usaha ayam
potong atau sering disebut dengan ayam broiler sudah dikenal umum di
seluruh tanah air. Permintaan protein hewani yang semakin meningkat dari hari
ke hari terkadang membuat harga produk peternakan ini semakin mahal karena
tidak diimbangi dengan produksi yang cukup. Coba perhatikan harga ayam potong
jelang lebaran, biasanya harga akan melambung tinggi hingga mencapai Rp.
40.000/ kg, padahal biaya produksinya hanya Rp. 10 – 15 ribu / Kg.
Dari selisih
harga jual dan biaya produksi tersebut saya yakin anda akan semakin tertarik
untuk memulai usaha ternak ayam potong ini. Masalahnya, apakah anda sudah
memahami seluk beluk bidang usaha budidaya ini? Jika niat anda hanya karena
melihat sisi laba yang dapat diperoleh tanpa memahami sektor resiko sebaiknya
urungkan saja niat tersebut. Resiko usaha ternak ayam potong sangat tinggi,
bahkan lebih tinggi dari ayam petelur.
Berikut ini
langkah-langkah memulai budidaya ayam potong:
- Mendirikan kandang, dipersiapkan mulai dari izin hingga tata letak yang baik sesuai dengan arat matahari dan kecenderunagn arah angina. Ayam broiler cukup rentan dengan kondisi iklim sehingga perlu dipertimbangkan arah kandang yang harus dibangun
- Pada pendirian kandang juga harus diperhatikan sumber air dan listrik.
- Jika kandang sudah siap maka pasang peralatan untuk menyambut kedatangan DOC ayam potong terutama menyangkut penghangat, sekat dan litter yang cukup. Siapkan juga peralatan makan dan minum khusus untuk anak ayam.
- Selama 14 hari pertama peternak tidak boleh jauh-jauh dari kandang, sebab masa ini sangat penting untuk kesuksesan usaha.
- Melaksanakan vaksinasi minum dan tetes pada waktu yang tepat 7, 14 dan 21 hari.
- Selama 14 hari pertama secara perlahan dikontrol suhu ruangan kandang siang malam. Cara sederhana perhatikan kondisi anak ayam, jika bergeromol (berkumpul-kumpul) berarti suhu kandang terlalu rendah, bila menyebar secara merata berarti suhu kandang sudah sesuai dengan kebutuhan anak ayam.
- Setelah 14 hari perawatan menjadi lebih mudah, dimana peternak hanya perlu melakukan kontrol pemberian pakan 2 kali sehari saja, hal ini berlaku hingga masa panen.
- Pemberian antibiotik dan vitamin pada minuman ayam diberikan dari hari ke 5 hingga 10 hari sebelum masa panen. Khusus vitamin dapat diberi hingga masa panen.
Jumlah biaya
yang dihabiskan dan keuntungan yang dihasilkan.
Modal yang
di perkirakan :
- Sewa tanah beserta kandang yang dapat menampung 4000 ekor ayam Rp15.000.000,- per tahun.
- Biaya gaji 2 orang pekerja Rp600.000,- per orang per sekali panen Rp1.200.000,- .
- Biaya bibit per kardus isi 100 ekor Rp370.000,- total harga 37 kardus berisi 3700 ekor bibit ayam Rp13.690.000,-(dibayar setelah panen).
- Biaya pakan per kwintal Rp265.000,- pakan yang dihabiskan sekali panen adalah 130 kwintal seharga Rp265,000,- kali 130 kwintal sama dengan Rp34.450.000,-.(dibayar setelah panen)
- Biaya 20 bungkus obat anti stress yang dihabiskan selama sekali panen adalah Rp240.000,-(dibayar setelah panen).
- Biaya 24 botol vaksin selama sekali panen Rp360.000,- (dibayar setelah panen).
- Keuntungan yang di perkirakan :
- Dari 3700 ekor bibit biasanya dapat dipanen 3500 ekor per ekor rata-rata memiliki berat 1,5kg, maka hasil penjualan sekali panen Rp14.000,- dikali 5250kg (berat 3500 ekor ayam) sama dengan Rp73.500.000,-.
- Keuntungan yang didapat adalah : hasil penjualan Rp73.500.000,- dikurangi jumlah total biaya pakan, bibit, obat anti stress, vaksin Rp48.740.000,- sama dengan Rp24.760.000,-.
- Karena sistem kerja bagi hasil dengan penyuplai bibit dan kebutuhan 50%-50%, maka keuntungan yang didapat dibagi dua menjadi Rp12.380.000,- per sekali panen.
- Modal yang harus disiapkan pada awalnya adalah untuk pembiayaan kandang. Jika menyewa kandang orang maka cukup Rp15.000.000,-.
- Jika menyewa tanah 10 tahun dan membikin kandang sendiri untuk isi 4000 ekor maka jumlah modal yang harus disiapkan uang sewa tanah Rp10.000.000,- plus biaya kandang Rp60.000.000,- sama dengan Rp70.000.000,-.
PENUTUP
KESIMPULAN
Sebenarnya
masih banyak jenis usaha yang akan membawa pambaca kepada pengetahuan yang
lebih, oleh karna itu kita harus terus belajar dan menggali ilmu pengetahuan
agar kedepannya kita bisa bersaing dengan dunia global seperti yang meranjak
sekarang ini. Semoga pembaca terbuka fikirannya sehingga tertarik untuk
memaksimalkan pemanfaatan kekayaan alam kita.
Demikian
halnya yang saya sampaikan semoga bermanfaat untuk para pembaca dan menjadi
motivasi untuk kalian semua agar bisa mendirikan bisnis ayam potong ini.
DAFTAR PUSTAKA
Sumber : dian
zulkarnaen. (2003). Lebih Sukses &
Untung Berternak Ayam Broiler ,Dafa Publishing
0 komentar:
Posting Komentar